KlinikStrokeNusantara.com

Jumat, 07 September 2012

Kopi Mencegah Depresi

Perempuan peminum kopi minimal dua cangkir sehari memiliki tingkat depresi yang lebih rendah dibandingkan dengan mereka yang tidak suka kopi, minum kopi tidak teratur, atau minum kopi dengan kafein rendah. Salah satu gejala depresi adalah sulit tidur atau tidur tak lelap. Kafein dalam kopi diduga mampu mengubah kimia otak. 

Temuan tim peneliti Sekolah Kedokteran Harvard, Amerika Serikat, ini dipublikasikan dalam Archieves of Internal Medicine. Studi dilakukan dengan melacak riwayat kesehatan 50.000 perawat perempuan di AS antara tahun  1996 dan 2006. Sebanyak 2.600 perawat mengalami depresi. Mereka bukan peminum kopi atau minum dalam jumlah sedikit. 

Penelitian menunjukkan, mereka yang minum 2-3 cangkir kopi per hari memiliki risiko depresi lebih rendah 15 persen dibandingkan dengan yang  minum kopi berkafein kurang dari satu cangkir per minggu. Mereka yang minum lebih dari 4 gelas per hari, tingkat depresinya turun hingga 20 persen.

Peminum kopi juga berisiko lebih rendah mengalami kelebihan berat badan, tekanan darah tinggi, dan diabetes. Para ahli  menyatakan, kafein mampu meningkatkan rasa senang pada peminumnya. Menurut Guru Besar Farmakologi dan Fisiologi Institut Karolinska, Swedia, Bertil Fredholm, kepada BBC, Senin (26/9), kafein memblok adenosin yang antara lain bisa menurunkan tekanan darah dan berpengaruh terhadap suasana hati.

Penelitian ini masih harus dibuktikan lebih lanjut. Berbagai penelitian sebelumnya menunjukkan dampak buruk kopi,  mulai dari menimbulkan rasa cemas berlebihan, meningkatkan stres, hingga menimbulkan halusinasi. Belum ada batas maksimal jumlah kopi yang boleh diminum. Ibu hamil disarankan minum kopi kurang dari 200 miligram per hari.  (BBC/MZW/ELN)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar