KlinikStrokeNusantara.com

Senin, 03 September 2012

Dehidrasi, Kurang Minum Sebabkan Beragam Penyakit

JAKARTA, KOMPAS - Kekurangan air dapat menimbulkan berbagai gangguan berbahaya bagi tubuh. Meskipun demikian, konsumsi air yang memadai kerap diabaikan masyarakat. Dalam penelitian yang diselenggarakan The Indonesian Hydration Study atau Thirst terungkap 46 persen remaja dan orang dewasa mengalami dehidrasi ringan atau kekurangan air tubuh. 

Demikian terungkap dalam Simposium bertajuk "Hydration and Health" yang diselenggarakan Perhimpunan Dokter Gizi Medik Indonesia (PDGMI), Minggu (21/3). Ketua Umum PDGMI Rachmi Untoro mengatakan, semua sistem tubuh bergantung pada air. Secara umum air bermanfaat untuk mengatur suhu tubuh, sebagai pelumas sendi, pelembap jaringan mukosa (mulut, mata, dan hidung), meringankan beban ginjal, dan pembawa zat gizi. Tanpa air, reaksi biologi dalam tubuh tak dapat terlaksana. 

Padahal, tubuh tidak dapat memproduksi air sendiri secara memadai lewat metabolisme sehingga membutuhkan asupan dari luar. Kekurangan air tubuh 1 persen menimbulkan rasa haus dan gangguan suasana hati (mood). Kekurangan sebesar 2-3% gangguan bertambah dengan turunnya stamina. Kekurangan  air hingga 4 persen akan menurunkan kemampuan persen fisik sebesar 25% persen, dan pingsan jika kekurangan air tubuh mencapai 7 persen.

Berbagai penelitian menyebutkan, kekurangan asupan cairan, khususnya air, meningkatkan risiko timbulnya penyakit batu ginjal, infeksi saluran kencing, kanker usus besar, konstipasi, obesitas, stroke pembuluh darah otak, dan gangguan lainnya. 

Rachmi  mengatakan, jika kandungan air dalam organ tubuh menurun, fungsi organ berkurang dan lebih mudah terpapar bakteri atau virus. Kandungan air dalam organ tubuh, seperti otak, ginjal, jantung, dan paru-paru, masing-masing berkisar 70-80 persen. Secara keseluruhan, kandungan air di dalam tubuh sekitar 55-78 persen, tergantung ukuran tubuh. 

Agar kebutuhan tubuh akan air (murni) tercukupi dibutuhkan 30 mililiter air per kilogram berat badan. Secara umum, konsumsi air per orang minimal 1,5 - 2 liter per hari.

Dehidrasi 

Ketua Umum Pergizi Pangan Indonesia, sekaligus peneliti Thirst, Hardinsyah, mengatakan, konsumsi air secara memadai terabaikan. Itu tercermin dalam penelitian Thirst. Hasil penelitian itu menunjukkan jumlah remaja yang dehidrasi ringan 49,5 persen dan orang dewasa sebesar 42,5 persen. "Rata-rata warga yang dehidrasi sekitar 46 persen, " ujarnya. Makin ke bagian timur Indonesia, kondisinya semakin parah. 

Penelitian dengan pemeriksaan urine di laboratorium dilakukan terhadap 1.200 sampel di Jakarta, Lembang, Surabaya, Malang, Makassar, dan Malino. Sampelnya remaja berusia 15-18  tahun dan dewasa berusia 25-55 tahun.

Hardinsyah mengatakan, dehidrasi ringan itu disebabkan ketidaktahuan akan pentingnya konsumsi air. Permasalahan lainnya, kesulitan akses terhadap air secara fisik dan ekonomi. Di sejumlah daerah di Indonesia, kondisi alam dan minimnya infrastruktur ikut memengaruhi akses air bersih. (INE)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar