JAKARTA, KOMPAS - Deputi Gubernur Bank Indonesia Budi Rochadi (60) meninggal dunia di New York, Amerika Serikat, Minggu (10/7) pukul 20.00 waktu setempat, atau Senin (11/7) pukul 07.00 waktu Indonesia bagian barat. Kepergiannya ke Amerika untuk menghadiri International Banknote Conference serta diskusi dengan Fed Reserve New York dan Bank of New York mengenai penanganan kas.
Almarhum lahir di Solo, Jawa Tengah, 24 Maret 1951. Almarhum meninggalkan istri, Ny Sri Wati Rochadi (59); seorang putri, Dyah Alit Prastutiningtyas (26); dan seorang putra, Anggoro Dwi Nugroho (15).
Nyonya Sri Wati Rochadi, di rumah duka di Jakarta, Senin, mengatakan, almarhum meninggal karena serangan jantung. Gejala penyakit ini mulai dikeluhkan almarhum kepada istrinya sejak enam bulan lalu.
Suasana di rumah duka terlihat ramai dikunjungi pelayat yang datang silih berganti. Pada Senin siang, sejumlah pejabat BI datang ke rumah duka, antara lain gubernur BI Halim Alamsyah, Deputi gubernur BI Hartadi A Sarwono, dan Deputi Gubernur BI Muliaman D Hadad.
Muliaman Hadad menyampaikan, almarhum adalah pekerja keras dan memiliki pengalaman luas. "Kami kehilangan seorang kawan yang baik. Semoga semua sumbangsihnya dicatat sebagai amal saleh "kata Muliaman Hadad.
Ketua Umum Perhimpunan Bank-bank Umum Nasional Sigit Pramono menuturkan, "Beliau adalah pejabat bank sentral yang mau mendengar dan menerima keluhan dan masukan dari kalangan perbankan."
Redenominasi rupiah
Wakil Presiden Boediono juga mengenang almarhum. Boediono menyatakan pernah membahas masalah redenominasi rupiah dengan almarhum sekitar dua bulan lalu. "Kami bicara redenominasi rupiah, tapi masih kami bahas, " kata Boediono dalam kunjungan ke The Santosa Villas and Resort Lombok, Nusa Tenggara Barat, Senin, seperti dikutip Antara.
Ia menyebutkan, pembicaraan tentang rencana redenominasi rupiah sekitar dua bulan lalu itu merupakan kontak terakhir Boediono dengan almarhum Budi Rochadi. Mantan Gubernur BI itu mengatakan, dirinya sering bersama dengan Budi Rochadi sejak tahun 1990-an (ONI/IDR)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar